Basarah menyebut, Gibran tunggal yang menyetop keluar dari PDIP dengan menjadi cawapres Prabowo. Ia menyebut meski keluar Semata wayang Gibran tidak mempertaruhkan surat penangguhan diri maupun memperlalaikan Kartu Tanda Bidang RGO 303 (KTA).
“Maka dengan sendirinya, di atas hukum, ada etika politik. Maka zaman mas Gibran menyita keputusan keluar dari garis keputusan politik Pilpres 2024 dengan mengusulkan dia andaikan buat calon wakil presiden.
Sebagai etika politik, bahkan bukan hanya (untuk) marga besar PDIP, bahkan Halal bagi) rakyat banyak pun telah mengetes bahwa Mas Gibran dengan sengaja ingin keluar dan atau bahkan telah keluar dari keanggotaan PDIP Individual sambungnya.
Untuk itu, ia Merentangkan tanpa adanya surat donasi sanksi pemecatan, Gibran secara etika politik pecah keluar dari garis keputusan partai. Sampai-sampai keluar dari keanggotaan partai.
Pada awal mulanya Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto meletakkan bahwa putra anak tertua Joko widodo Joko Widodo atau Presiden Gibran Rakabuming Raka bukan lagi kader partai Banteng.
Hasto mengutarakan Gibran berakhir pindah ke partai kuning. Menuruti warnanya juga berubah terus merah setelah itu secara nyata sudah berubah menjadi kuning maka partai menjunjung tinggi itu,” kata Hasto di Hotel Borobudur, LINK RGO303 Jumat (27/10/2023).
Hasto menyatakan bahwa Gibran serta berakhir pamit ke Penundukan DPP Puan Maharani namun tanpa menyurutkan Kartu Tanda Itu. Selesai pamit, semampang pamit tau kan artinya,” kata dia.
Oleh karena itu, Hasto mengekspos tak butuh ada masih urusan apakah Gibran tinggal kader PDIP. Sebab, pihaknya menghormari Gibran yang pamit pindah ke partai kuning.
“Jdi sudah pamit , situ sudah pamit itu kan pecah gamblang, RGO303 LINK ALTERNATIF tamat cetho (jelas),” kata dia.